Kamis, 30 Desember 2010

Kebodohan Hizb Albaniyah ala Salafi Indon, ala Salafi Bodong

Hizb ini sama sekali tidak mau memilih. Maunya mengambil yang enak-enak saja meskipun kontradiksi. Salah satu contoh yang paling jelas adalah ketika menerangkan masalah hadits hudzaifah tentang jaman khoir dan jaman syar:
"...snip...
Aku (huzdaifah) bertanya : "Apa yang anda perintahkan kepadaku jika aku temui keadaan (syar) seperti ini" Beliau menjawab : "Pegang erat-erat jama'ah dan imam mereka" Aku bertanya : "Bagaimana jika tidak imam dan jamaahnya?" Beliau menjawab :"Tinggalkan semua firqoh, walaupun kau menggigit akar pohon hingga ajal mendatangimu"

Pelajaran apa yang bisa diambil dari hadits di atas?
1. Jamaah itu pasangannya imam. Itulah jamaah yang dimaksud nabi. Jadi kalau ada klaim dari hizb Albaniyah bahwa mereka adalah jamaah yang dimaksud tapi tidak punya imamnya, itu namanya konyol-mengada2. Sejak kapan ada definisi jamaah tanpa imam? Jawabannya: sejak jaman hizb Salafi indon (Albaniyah) menulis paham sesat tentang jamaah di Internet.
2. Firqoh itu adalah lawannya jamaah. Jelas sekali di hadits di atas, kalau tidak ada jamaah ya yang ada cuma firqoh. Ini selaras dengan ayat:" berpegang teguhlah dengan tali Allah dengan berjamaah dan jangan berfirqoh". Jadi tidak berjamaah adalah firqoh, kalau tidak mau firqoh ya harus berjamaah. Simple.
3. Kalau anda menganggap saat ini tidak ada jamaah + imam yang dimaksud nabi, maka tinggalkan semua firqoh. Termasuk tinggalkan pengajian-pengajian hizb Salafi indon. Kenapa? karena kalau tidak ada imam+jamaah, berarti pengajian hizb Albaniyah ini hanyalah merupakan pengajian firqoh.

Tapi memang dasar salafi gemblung, sudah disudutkan dengan hadits yang jelas seperti ini masih saja berkilah. Kilahan bodohnya adalah:"Kamilah ahlussunah wal jamaah. Meskipun tidak punya imam, kamilah jamaah yang dimaksud. Pokoknya pengajian di luar kami adalah firqoh". Sudah jelas bodohnya? Ya itulah salafi palsu. Tidak bisa memilih. Maunya mengklaim tidak ada jamaahnya orang islam, tetapi giliran harus mengakui konsekuensinya bahwa yang ada semuanya sekarang ini adalah firqoh, dengan bulusnya menjawab: "ya sayalah the jamaah!" Jadi mana yang benar sih? ada jamaah atau tidak ada jamaah pada sekarang ini? Kalau anda tanyakan ke salafi palsu ya jawabannya akan membingungkan seperti di atas.